Sumber : Fiddy Anggriawan – Okezone.com
http://kampus.okezone.com/read/2012/11/26/373/723274/anggaran-pergantian-kurikulum-pendidikan-mencapai-rp171-m
Senin,
26 November 2012 14:08 wib
JAKARTA - Rencana pemerintah untuk mengubah kurikulum, mulai dari
SD, SMP, SMA dan SMK pada 2013 mendatang ternyata memakan biaya yang terbilang
besar.
Anggota Komisi X DPR, Herlini Amran mengatakan, pergantian kurikulum pendidikan nasional itu tidak bersifat gratis. Besarnya anggaran pergantian kurikulum pendidikan nasional tahun 2013 ditaksir mencapai Rp171 miliar.
Kendati demikian, Herlini berharap serapan anggaran yang besar untuk penyempurnaan kurikulum pembelajaran dan pembukuan dalam rangka penyempurnaan kurikulum pendidikan nasional pada 2013 sebanding dengan output yang akan didapatkan.
Politisi PKS tersebut, menerangkan di tahun 2012 saja, pemerintah menganggarkan biaya Rp171 miliar di Direktorat Badan Penelitian dan Pengembangan. Besaran biaya ini rencananya akan ditingkatkan, menjadi Rp179 miliar di 2013, oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Herlini mendesak Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Nuh untuk memberikan laporan evaluasi perkembangan kurikulum pendidikan yang lalu kepada Panja Kurikulum Komisi X DPR, sebelum menjelaskan kepada publik setiap hasil penelitian kurikulum, sekolah rintisan kurikulum, model kurikulum, dan bahan kebijakan yang dibiayai anggaran tersebut.
"Ini menjadi penting sebagai evaluasi bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) memang telah diteliti layak disempurnakan," jelas Herlini melalui siaran persnya, Senin (26/11/2012).
Diakuinya, bila evaluasi berbasis riset itu tidak dilakukan, dia khawatir terjadi malkonsepsi penyusunan kurikulum. Pasalnya, produk kurikulum baru bisa saja menjadi prematur lagi, seperti kurikulum-kurikulum sebelumnya.
"Atau mungkin benar adanya, kurikulum baru itu merupakan proyek buku baru Kementerian. Karena Pusat Kurikulum dan Perbukuan (Puskurbuk) kemarin, menyatakan bukunya sudah siap dicetak. Padahal belum ada evaluasi kurikulum lama, begitu pun kurikulum baru belum di uji publik dan sempurnakan lebih lanjut," simpulnya.
Oleh karena itu, Herlini berharap agar masyarakat memiliki keinginan kuat untuk segera menyempurnakan kurikulum KTSP tersebut. Selain itu, Komisi X DPR siap untuk menagih janji Kemendikbud, yang akan menciptakan kurikulum baru dengan mengutamakan karakter atau penguatan moral ketimbang nilai.(rfa)
Anggota Komisi X DPR, Herlini Amran mengatakan, pergantian kurikulum pendidikan nasional itu tidak bersifat gratis. Besarnya anggaran pergantian kurikulum pendidikan nasional tahun 2013 ditaksir mencapai Rp171 miliar.
Kendati demikian, Herlini berharap serapan anggaran yang besar untuk penyempurnaan kurikulum pembelajaran dan pembukuan dalam rangka penyempurnaan kurikulum pendidikan nasional pada 2013 sebanding dengan output yang akan didapatkan.
Politisi PKS tersebut, menerangkan di tahun 2012 saja, pemerintah menganggarkan biaya Rp171 miliar di Direktorat Badan Penelitian dan Pengembangan. Besaran biaya ini rencananya akan ditingkatkan, menjadi Rp179 miliar di 2013, oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Herlini mendesak Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Nuh untuk memberikan laporan evaluasi perkembangan kurikulum pendidikan yang lalu kepada Panja Kurikulum Komisi X DPR, sebelum menjelaskan kepada publik setiap hasil penelitian kurikulum, sekolah rintisan kurikulum, model kurikulum, dan bahan kebijakan yang dibiayai anggaran tersebut.
"Ini menjadi penting sebagai evaluasi bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) memang telah diteliti layak disempurnakan," jelas Herlini melalui siaran persnya, Senin (26/11/2012).
Diakuinya, bila evaluasi berbasis riset itu tidak dilakukan, dia khawatir terjadi malkonsepsi penyusunan kurikulum. Pasalnya, produk kurikulum baru bisa saja menjadi prematur lagi, seperti kurikulum-kurikulum sebelumnya.
"Atau mungkin benar adanya, kurikulum baru itu merupakan proyek buku baru Kementerian. Karena Pusat Kurikulum dan Perbukuan (Puskurbuk) kemarin, menyatakan bukunya sudah siap dicetak. Padahal belum ada evaluasi kurikulum lama, begitu pun kurikulum baru belum di uji publik dan sempurnakan lebih lanjut," simpulnya.
Oleh karena itu, Herlini berharap agar masyarakat memiliki keinginan kuat untuk segera menyempurnakan kurikulum KTSP tersebut. Selain itu, Komisi X DPR siap untuk menagih janji Kemendikbud, yang akan menciptakan kurikulum baru dengan mengutamakan karakter atau penguatan moral ketimbang nilai.(rfa)
Opini “ Menurut
saya pengeluaran dana sebesar itu selayaknya dapat digunakan sebagai biaya
pendidikan bagi anak anak jalanan yang kurang mampu, yang masi buta akan huruf
dan yang ingin bersekolah namun tidak ada biaya untuk melanjutkan sekolahnya.
Perubahan kurikulum pun tidak pasti akan berhasil bukan?, telah berkali kali
bangsa Indonesia merubah kurikulum namun dengan alas an tertentu kurikulum ini
juga sering sekali mengalami kegagalan karena factor kurang matang nya
perubahan kurikulum yang akan di gunakan. Lebih baik sempurnakanlah kurikulum
yang ada sampai sematang-matang nya. Dan yang tadinya untuk merubah kurikulum
yang memakan banyak biaya itu dapat digunakan sebagai jalur beasiswa bagi anak
yang kurang mampu. Untuk calon penerus bangsa dan semoga bangsa Indonesia lebih
maju untuk kedepannya J .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar