Pages

Ads 468x60px

Senin, 29 Desember 2014

KERANGKA KARANGAN (OUTLINE)

  • Pengertian Outline
   Menurut Bahasa Indonesia, outline adalah kerangka, regangan, garis besar, atau guratan. Outline merupakan suatu rencana penulisan yang membuat garis garis besar dari suatu karangan yang akan digarap dan merupakan rangkaian ide-ide yang disusun secara sistematis, logis, jelas, terstruktur, dan teratur.
   Kerangka karangan adalah rencana teratur tentang pembagian dan penyusunan gagasan. Kerangka karangan yang belum selesai disebut juga sebagai outline. Sementara kerangka karangan yang sudah jadi disebut outline final.

  • Manfaat dan Fungsi Outline
   Outline memiliki beberapa manfaat dan fungsinya seperti dibawah ini :
  1. Memudahkan penyusunan kerangka secara teratur sehingga karangan menjadi lebih sistematis dan mencegah penulis keluar jalur dari sasaran yang sudah dirumuskan dalam topik atau judul.
  2. Membantu penulis untuk melihat gagasan-gagasan dalam sekilas pandang, sehingga dapat dipastikan apakah susunan dan hubungan timbal-balik antara gagasan-gagasan itu sudah tepat, apakah gagasan-gagasan itu sudah disajikan dengan baik, harmonis dalam perimbangannya.
  3. Dengan mudah mencari data-data atau fakta-fakta untuk memperjelas atau membuktikan
  4. Memperlihatkan bagian-bagian pokok karangan secara memberaikan kemungkinan bagi perluasan bagian-bagian tersebut sehingga membantu penulis menciptakan suasana yang berbeda-beda dengan fariasi yang diinginkan.  
  5. Pendapatnya. Atau data dan fakta yang telah dikumpulkan itu akan dipergunakan di bagian mana dalam karangannya itu. 
  6. Membantu mengumpulkan data dan sumber-sumber yang diperlukan. 
  7. Menghindari timbulnya pengulangan pembahasan.
   Outline juga berfungsi untuk :

  1. Memudahkan pengelolaan susunan karangan agar teratur dan sistematis.
  2. Memudahkan penulis dalam menguraikan setiap permasalahan.
  3. Membantu menyeleksi materi yang penting maupun yang tidak penting. 

  • Syarat-syarat Outline
     1. Tesis atau pengungkapan maksud harus jelas.
Pilihlah topik yang merupakan hal yang khas, kemudian tentukan tujuan yang jelas, lalu buatlah tesis atau pengungkapan maksud.
     2. Tiap unit hanya mengandung satu gagasan.
Bila pada satu unit terdapat lebih dari satu gagasan, maka unit tersebut harus di rinci.
     3. Pokok-pokok pada kerangka harus disusun secara logis , sehingga rangkaian ide dan pikiran itu tergambar jelas
     4. Harus menggunakan simbol yang konsisten.
Pada dasarnya untuk menyusun karangan dibutuhkan langkah langkah awal untuk membentuk kebiasaan teratur dan sistematis yang memudahkan kita dalam mengembangkan karangan. kali ini kita coba tinjau terlebih dahulu langkah-langkah menyusun karangan satu per satu.

  • Langkah-langkah Menyusun Outline
1. Menentukan Tema dan Judul
   Tema sangatlah berpangur terhadap wawasan penulis. Semakin banyak penulis membiasakan membaca buku, semakin banyak aktifitas menulis akan memperlancar penulis memperoleh tema. Namun, bagi para pemula perlu memperhatikan beberapa hal penting agar tema yang diangkat mudah dikembangkan, diantaranya :
  • Jangan mengambil tema yang bahasanya terlalu luas.
  • Pilih tema yang kita sukai dan kita yakini dapat kita kembangkan.
  • Pilih tema yang sumber atau bahan-bahannya dapat dengan mudah kita peroleh.
   Judul adalah perincian atau penjabaran dari topik yang lebih spesifik dan sering telah menyiratkan permasalahan atau variable yang akan dibahas. Berikut merupakan syarat-syarat judul :
  • Judul tidak harus sama dengan topik.
  • Jika topik sekaligus menjadi judul, biasanya karangan akan bersifat umum dan ruang lingkupnya sangat luas.
  • Judul dibuat setelah selesai menggarap tema, sehingga bisa terjamin bahwa judul itu cocok dengan temanya.
  • Sebuah judul yang baik akan merangsang perhatian pembaca dan akan cocok dengan temanya.
  • Judul hanya menyebutkan ciri-ciri yang utama atau yang terpenting, sehingga pembaca sudah dapat membayangkan apa yang akan diuraikan pada karya itu.
  • Ada judul yang mengunkapkan maksud pengarang, misalnya dalam sebuah laporan eksposisi.
  2. Mengumpulkan Bahan
     Sebelum melanjutkan menulis, perlu ada bahan yang menjadi bekal dalam menunjukkan eksistensi tulisan. Perlu ada dasar bekal dalam melanjutkan penulisan.
  Untuk membiasakan, kumpulkanlah kliping-kliping masalah tertentu (biasanya yang menarik penulis) dalam berbagai bidang dengan rapi. Hal ini perlu dibiasakan calon penulis agar ketika dibutuhkan dalam tulisan, penulis dapat membuka kembali kliping yang tersimpan sesuai bidangnya. Banyak cara memngumpulkannya, masing-masing penulis mempunyai cara masing-masing sesuai juga dengan tujuan tulisannya.

  3. Menyeleksi Bahan
   Agar tidak terlalu bias dan abstrak, perlu dipilih bahan-bahan yang sesuai dengan tema pembahasan. polanya melalui klarifikasi tingkat urgensi bahan yang telah dikumpulkan dengan teliti dan sistematis. Berikut ini petunjuk-petunjuknya :
  • Hal penting semampunya.
  • Jadikan membaca sebagai kebutuhan.
  • Banyak diskusi, dan mengikuti kegiatan-kegiatan ilmiah.
   4. Membuat Kerangka
   Kerangka karangan menguraikan tiap topik atau masalah menjadi beberapa bahasan yang lebih fokus dan terukur. Kerangka karangan belum tentu sama dengan daftar isi atau uraian per bab. Kerangka ini merupakan catatan kecil yang sewaktu-waktu dapat berubah dengan tujuan untuk mencapai tahap yang sempurna. Berikut fungsi kerangka karangan :
  • Memudahkan pengelolaan susunan karangan agar teratur dan sistematis.
  • Memudahkan penulis dalam menguraikan setiap permasalahan.
  • Membantu menyeleksi materi yang penting maupun tidak penting.
   Tahapan dalam menyusun kerangka karangan :
  • Mencatat gagasan. Alat yang mudah digunakan adalah pohon pikiran(diagram yang menjelaskan gagasan-gagasan yang timbul).
  • Mengatur  urutan gagasan.
  • Memeriksa kembali yang telah diatur dalam bab dan subbab.
  • Membuat kerangka yang terperinci dan lengkap.
   Kerangka karangan yang baik ialah kerangka karangan yang urut dan logis. Karena bila terdapat ide yang bersilangan , akan mempersulit proses pengembangan karangan (karangan tidak mengalir).

   5. Mengembangkan Kerangka Karangan
    Proses pengembangan karangan tergantung sepenuhnya pada penguasaan materi yang hendak di tulis. Jika benar-benar memahami materi dengan baik, permasalahan dapat diangkat dengan kreatif, mengalir dan nyata. Terbukti pula kekuatan bahan materi yang dikumpulkan dalam menyediakan wawasan untuk mengembangkan karangan. pengembangan karangan juga jangan sampai menumpuk dengan pokok permasalahan yang lain. Untuk itu pengembangannya harus sistematis, dan terarah. Begitu juga dengan pengembangannya.


SPECIAL THANKS PREFER TO :
  • http://coretanwnh.blogspot.com/2013/11/outline-kerangka-karangan.html
  • https://azizturn.wordpress.com/2009/11/21/kerangka-karangan/
  • http://www.slideshare.net/mutaqodaswaja/bab-tentang-karangka-karangan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Sample text

Sample Text

Sample Text

 
Blogger Templates