Pages

Ads 468x60px

Selasa, 30 Desember 2014

KUTIPAN & Daftar Pustaka vs Catatan Kaki


  • KUTIPAN
   Kutipan adalah pinjaman pendapat dari seseorang pengarang atau ucapan seseorang yang terkenal, baik yang terdapat dalam buku-buku maupun majalah. Walaupun kutipan atas pendapat seorang ahli itu diperkenankan, bukan berarti bahwa sebuah tulisan seluruhnya dapat terdiri dari kutipan-kutipan. Penulis harus bisa menahan dirinya untuk tidak terlalu banyak mempergunakan kutipan agar karangannya tidak dianggap sebagai himpunan berbagai macam pendapat. Kutipan biasanya digunakan sebagai barang bukti untuk menunjang pendapat yang dikeluarkan oleh penulis.

  • JENIS - JENIS KUTIPAN
   Menurut jenisnya, kutipan dapat dibedakan atas kutipan langsung dan kutipan tidak langsung. Kutipan langsung adalah pinjaman pendapat dengan mengambil secara lengkap kata demi kata, kalimat demi kalimat dari sebuah teks asli. Sebaliknya kutipan tak langsung adalah pinjaman pendapat seseorang pengarang atau tokoh terkenal berupa inti sari dari pendapat tersebut. Ada juga beberapa kutipan lain menurut pendapat para ahli.

  1. Kutipan Langsung

      Kutipan Langsung ialah kutipan yang sama persis dengan teks aslinya,tidak boleh ada perubahan.Kalau ada hal yang dinilai salah/meragukan,kita beri tanda ( sic! ),yang artinya kita sekedar mengutip sesuai dengan aslinya dan tidak bertanggung jawab atas kesalahan itu.Demikian juga kalau kita menyesuaikan ejaan,memberi huruf kapital,garis bawah,atau huruf miring,kita perlu menjelaskan hal tersebut, missal [ huruf miring dari pengutip ],[ ejaan disesuaikan dengan EYD ],dll. Bila dalam kutipan terdapat huruf atau kata yang salah lalu dibetulkan oleh pengutip,harus digunakan huruf siku [ ….. ].

  2. Kutipan Tidak Langsung
     Dalam kutipan tidak langsung kita hanya mengambil intisari pendapat yang kita kutip.Kutipan tidak langsung ditulis menyatu dengan teks yang kita buat dan tidak usah diapit tanda petik.Penyebutan sumber dapat dengan sistem catatan kaki,dapat juga dengan sistem catatan langsung ( catatan perut ) seperti telah dicontohkan.

  3. Kutipan Pada Catatan Kaki

  4. Kutipan Atas Ucapan Lisan

  5. Kutipan Dalam Kutipan

  6. Kutipan Langsung Dalam Materi


   Setiap kutipan haruslah jelas dasar sumbernya dan jelas asal muasal kalimat yang dikutip tersebut, sebagaimana biasanya sumber pada kutipan biasa ditulis di lembaran akhir penutup atau yang biasa disebut juga sebagai daftar pustaka, atau ada juga yang menaruh pada bagian bawah halaman tersebut agar langsung dapat dilihat oleh pembaca. Cara yang kedua itu biasa disebut juga sebagai catatan kaki.

  • DAFTAR PUSTAKA
  Daftar pustaka (bibliografi) merupakan sebuah daftar yang berisi judul buku-buku, artikelartikel, dan bahan-bahan penerbitan lainnya, yang mempunyai pertalian dengan sebuah karangan. Melalui daftar pustaka yang disertakan pada akhir tulisan, para pembaca dapat melihat kembali pada sumber aslinya.


==> Tujuan

    Fungsi sebuah Daftar Pustaka hendaknya secara tegas dibedakan dari fungsi sebuah catatan kaki. Referensi pada catatan kaki dipergunakan untuk menunjuk kepada sumber dan pernyataan atau ucapan yang dipergunakan dalam teks. Sebab itu referensi itu harus menunjuk dengan tepat tempat. dimana pembaca dapat menemukan pernyataan atau ucapan itu. Dalam hal ini selain pengarang, judul buku dan sebagainya. harus dicantumkan pu/a nomor halaman di mana pernyataan atau ucapan itu bisa dibaca. Sebaliknya sebuah Daftar Pustaka memberikan deskripsi yang penting tentang buku, majalah, harian itu secara keseluruhan. Karena itu fungsi catatan kaki dan Daftar Pustaka seluruhnya tumpang-tindih satu sama lain.

  ==> Unsur-unsur Daftar Pustaka
    Untuk persiapan yang baik agar tidak ada kesulitan dalam penyusunan bibiografi itu, tiap penulis harus tahui pokok-pokok mana yang harus dicatat. Pokok yang paling penting yang harus dimasukkan dalam sebuah daftar pustaka (bibliografi) adalah:
  1. Nama pengarang, yang dikutip secara lengkap.
  2. Judul Buku, termasuk judul tambahannya.
  3. Data publikasi : penerbit , tempat terbit , tahun terbit , cetakan keberapa , nomor jilid , dan tebal (jumlah halaman) buku tersebut.
  4. Untuk sebuah artikel diperlukan pula judul artikel yang bersangkutan , nama majalah , jilid. nomor dan tahun:


  • CATATAN KAKI
   Catatan Kaki adalah keterangan dari sumber kutipan yang di tempatkan langsung di belakang kutipan. Bila keterangan semacam itu ditempatkan pada akhir bab atau akhir keteranang, maka catatan atau keterangan semacam itu disebut keterangan saja. Semua kutipan harus ditunjukan sumbernya dalam sebuah catatan kaki. Catatan kaki dapat juga untuk memberi keterangan lain tentang teks.

  ==> Tujuan

1. Menyusun Pembuktian
    Semua dalil atau pernyataan yang penting,yang bukan merupakan pengetahuan umum harus didukung oleh pembuktian-pembuktian. Catatan kaki menunjukan kebenaran-kebenaran yang pernah dicapai oleh seorang pengaran lain dalam bukunya atau tulisan-tulisannya.Sebab itu referensi atau penunjukan dalam catatan kaki dimaksudkan untuk menunjukan tempat atau sumber dimana suatu kebenaran telah dibuktikan oleh orang lain.


2. Menyatakan Hutang Budi
    Penunjukan sumber pada catatan kaki dimasukan pula untuk menyatakan hutang budi kepada pengarang yang dikutip pendapatnya. Dengan menyebut nama pengarang yang dikutip pendapatnya itu,penulis telah menyatakan hutang budi kepadanya.


3. Menyatakan Keterangan Tambahan
    Catatan kaiki juga dimaksudkan sebagai keterangan tambahan untuk uraian. keterangan tambahan yang dimaksud dapat berupa :

  • Inti atau sari dari fragmen yang dipinjam.
  • Uraian teknis , keterangan insidental, atau materi yang memperjelas teks, atau informasi tambahan  terhadap topik yang disebut dalam teks.
  • Materi-materi penjelas yang kurang penting seperti perbaikan, atau pandangan-pandangan lain yang bertentangan.

4. Merujuk bagian lain dari teks
    Catatan kaki dapat juga dipergunakan untuk menyediakan informasi kepada bagian-bagian lain dari tulisan itu . Misalnya penulis memberi catatan agar pembaca melihat atau memeriksa utaian padahalaman sebelumnya,atau hal-hal yang akan diuraikan.



  ==> Jenis Catatan Kaki
  • Penunjukan sumber (referensi) : Menunjuk sumber tempat kutipan terdapat.
Referensi harus dibuat oleh penulis bila :
1. Mengambil kutipan langsung
2. Mengambil kutipan tak langsung
3. Menjelaskan dengan kata-kata sendiri apa yang telah dibaca
4. Meminjam sebuah tabel,peta atau diagram dari suatu sumber
5. Menyusun sebuah diagram berdasarkan data-data yang diperoleh dari suatu sumber atau beberapa sumber
6. Menyajikan sebuah evidensi khusus, yang tidak dianggap sebagai pengetahuan umum
7. Menunjuka kembali kepada bagian lain dari karangan itu
  • Catatan penjelas
    Catatan penjelas adalah catatan kaki yang dibuat dengan tujuan untuk membatasi suatu pengertian,atau menerangkan dan memberi komentar terhadap suatu pernyataan atau pendapat yang dimuat dalam teks. Penjelasan ini harus dibuat dalam catatan kaki,dan tidak dimasukan kedalam teks.
  • Gabungan penunjukan sumber dan catatan penjelas

  • PERBANDINGAN
   Terlihat jelas pada pernyataan sebelumnya bahwasanya perbedaan dari daftar pustaka dan catatan kaki terletak pada penempatan dan cara penulisan sumber refrensi dari kutipan kutipan tersebut. Daftar pustaka haruslah dituliskan dibagian belakang yang disediakan dan terstruktur menurut kaidah yang telah ditetapkan. Catatan kaki dapat ditempatkan langsung dibelakang bagian yang diberi keterangan (catatan kaki langsung) dan diteruskan dengan teks.

SPECIAL THANKS PREFER TO
  • http://www.rumpunnektar.com/2014/02/cara-menulis-kutipan-dan-catatan-kaki.html
  • http://lytasapi.wordpress.com/2010/06/05/pengertian-fungsi-dan-jenis-kutipan/
  • http://shandy-06shihab.blogspot.com/2010/11/tujuan-daftar-pustakakutipan-dan.html

Senin, 29 Desember 2014

KERANGKA KARANGAN (OUTLINE)

  • Pengertian Outline
   Menurut Bahasa Indonesia, outline adalah kerangka, regangan, garis besar, atau guratan. Outline merupakan suatu rencana penulisan yang membuat garis garis besar dari suatu karangan yang akan digarap dan merupakan rangkaian ide-ide yang disusun secara sistematis, logis, jelas, terstruktur, dan teratur.
   Kerangka karangan adalah rencana teratur tentang pembagian dan penyusunan gagasan. Kerangka karangan yang belum selesai disebut juga sebagai outline. Sementara kerangka karangan yang sudah jadi disebut outline final.

  • Manfaat dan Fungsi Outline
   Outline memiliki beberapa manfaat dan fungsinya seperti dibawah ini :
  1. Memudahkan penyusunan kerangka secara teratur sehingga karangan menjadi lebih sistematis dan mencegah penulis keluar jalur dari sasaran yang sudah dirumuskan dalam topik atau judul.
  2. Membantu penulis untuk melihat gagasan-gagasan dalam sekilas pandang, sehingga dapat dipastikan apakah susunan dan hubungan timbal-balik antara gagasan-gagasan itu sudah tepat, apakah gagasan-gagasan itu sudah disajikan dengan baik, harmonis dalam perimbangannya.
  3. Dengan mudah mencari data-data atau fakta-fakta untuk memperjelas atau membuktikan
  4. Memperlihatkan bagian-bagian pokok karangan secara memberaikan kemungkinan bagi perluasan bagian-bagian tersebut sehingga membantu penulis menciptakan suasana yang berbeda-beda dengan fariasi yang diinginkan.  
  5. Pendapatnya. Atau data dan fakta yang telah dikumpulkan itu akan dipergunakan di bagian mana dalam karangannya itu. 
  6. Membantu mengumpulkan data dan sumber-sumber yang diperlukan. 
  7. Menghindari timbulnya pengulangan pembahasan.
   Outline juga berfungsi untuk :

  1. Memudahkan pengelolaan susunan karangan agar teratur dan sistematis.
  2. Memudahkan penulis dalam menguraikan setiap permasalahan.
  3. Membantu menyeleksi materi yang penting maupun yang tidak penting. 

  • Syarat-syarat Outline
     1. Tesis atau pengungkapan maksud harus jelas.
Pilihlah topik yang merupakan hal yang khas, kemudian tentukan tujuan yang jelas, lalu buatlah tesis atau pengungkapan maksud.
     2. Tiap unit hanya mengandung satu gagasan.
Bila pada satu unit terdapat lebih dari satu gagasan, maka unit tersebut harus di rinci.
     3. Pokok-pokok pada kerangka harus disusun secara logis , sehingga rangkaian ide dan pikiran itu tergambar jelas
     4. Harus menggunakan simbol yang konsisten.
Pada dasarnya untuk menyusun karangan dibutuhkan langkah langkah awal untuk membentuk kebiasaan teratur dan sistematis yang memudahkan kita dalam mengembangkan karangan. kali ini kita coba tinjau terlebih dahulu langkah-langkah menyusun karangan satu per satu.

  • Langkah-langkah Menyusun Outline
1. Menentukan Tema dan Judul
   Tema sangatlah berpangur terhadap wawasan penulis. Semakin banyak penulis membiasakan membaca buku, semakin banyak aktifitas menulis akan memperlancar penulis memperoleh tema. Namun, bagi para pemula perlu memperhatikan beberapa hal penting agar tema yang diangkat mudah dikembangkan, diantaranya :
  • Jangan mengambil tema yang bahasanya terlalu luas.
  • Pilih tema yang kita sukai dan kita yakini dapat kita kembangkan.
  • Pilih tema yang sumber atau bahan-bahannya dapat dengan mudah kita peroleh.
   Judul adalah perincian atau penjabaran dari topik yang lebih spesifik dan sering telah menyiratkan permasalahan atau variable yang akan dibahas. Berikut merupakan syarat-syarat judul :
  • Judul tidak harus sama dengan topik.
  • Jika topik sekaligus menjadi judul, biasanya karangan akan bersifat umum dan ruang lingkupnya sangat luas.
  • Judul dibuat setelah selesai menggarap tema, sehingga bisa terjamin bahwa judul itu cocok dengan temanya.
  • Sebuah judul yang baik akan merangsang perhatian pembaca dan akan cocok dengan temanya.
  • Judul hanya menyebutkan ciri-ciri yang utama atau yang terpenting, sehingga pembaca sudah dapat membayangkan apa yang akan diuraikan pada karya itu.
  • Ada judul yang mengunkapkan maksud pengarang, misalnya dalam sebuah laporan eksposisi.
  2. Mengumpulkan Bahan
     Sebelum melanjutkan menulis, perlu ada bahan yang menjadi bekal dalam menunjukkan eksistensi tulisan. Perlu ada dasar bekal dalam melanjutkan penulisan.
  Untuk membiasakan, kumpulkanlah kliping-kliping masalah tertentu (biasanya yang menarik penulis) dalam berbagai bidang dengan rapi. Hal ini perlu dibiasakan calon penulis agar ketika dibutuhkan dalam tulisan, penulis dapat membuka kembali kliping yang tersimpan sesuai bidangnya. Banyak cara memngumpulkannya, masing-masing penulis mempunyai cara masing-masing sesuai juga dengan tujuan tulisannya.

  3. Menyeleksi Bahan
   Agar tidak terlalu bias dan abstrak, perlu dipilih bahan-bahan yang sesuai dengan tema pembahasan. polanya melalui klarifikasi tingkat urgensi bahan yang telah dikumpulkan dengan teliti dan sistematis. Berikut ini petunjuk-petunjuknya :
  • Hal penting semampunya.
  • Jadikan membaca sebagai kebutuhan.
  • Banyak diskusi, dan mengikuti kegiatan-kegiatan ilmiah.
   4. Membuat Kerangka
   Kerangka karangan menguraikan tiap topik atau masalah menjadi beberapa bahasan yang lebih fokus dan terukur. Kerangka karangan belum tentu sama dengan daftar isi atau uraian per bab. Kerangka ini merupakan catatan kecil yang sewaktu-waktu dapat berubah dengan tujuan untuk mencapai tahap yang sempurna. Berikut fungsi kerangka karangan :
  • Memudahkan pengelolaan susunan karangan agar teratur dan sistematis.
  • Memudahkan penulis dalam menguraikan setiap permasalahan.
  • Membantu menyeleksi materi yang penting maupun tidak penting.
   Tahapan dalam menyusun kerangka karangan :
  • Mencatat gagasan. Alat yang mudah digunakan adalah pohon pikiran(diagram yang menjelaskan gagasan-gagasan yang timbul).
  • Mengatur  urutan gagasan.
  • Memeriksa kembali yang telah diatur dalam bab dan subbab.
  • Membuat kerangka yang terperinci dan lengkap.
   Kerangka karangan yang baik ialah kerangka karangan yang urut dan logis. Karena bila terdapat ide yang bersilangan , akan mempersulit proses pengembangan karangan (karangan tidak mengalir).

   5. Mengembangkan Kerangka Karangan
    Proses pengembangan karangan tergantung sepenuhnya pada penguasaan materi yang hendak di tulis. Jika benar-benar memahami materi dengan baik, permasalahan dapat diangkat dengan kreatif, mengalir dan nyata. Terbukti pula kekuatan bahan materi yang dikumpulkan dalam menyediakan wawasan untuk mengembangkan karangan. pengembangan karangan juga jangan sampai menumpuk dengan pokok permasalahan yang lain. Untuk itu pengembangannya harus sistematis, dan terarah. Begitu juga dengan pengembangannya.


SPECIAL THANKS PREFER TO :
  • http://coretanwnh.blogspot.com/2013/11/outline-kerangka-karangan.html
  • https://azizturn.wordpress.com/2009/11/21/kerangka-karangan/
  • http://www.slideshare.net/mutaqodaswaja/bab-tentang-karangka-karangan
 

Sample text

Sample Text

Sample Text

 
Blogger Templates