Pages

Ads 468x60px

Selasa, 01 Juli 2014

TEAMWORK

1. Pengertian dan Karakteristik Kelompok
Kelompok adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, mengenal satu sama lainnya, dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut. Tracy (2006) menyatakan kelompok merupakan kegiatan yang di kelola dan dilakukan oleh sekelompok orang yang tergabung dalam satu organisasi. Pembentukan kelompok dapat meningkatkan kerjas sama diantara orang orang memiliki perbedaan keahlian untuk mencapai sebuah tujuan perusahaan.
Ada banyak lagi definisi kelompok dari beberapa ahli, antara lain :
Menurut Homans (1950) : kelompok adalah sejumlah individuberkomunikasi satu dengan yang lain dalam jangka waktu tertentuyang jumlahnya tidak terlalu banyak, sehingga tiap orang dapatberkomunikasi dengan semua anggota secara langsung. (Sumber :http://soniacinantya-psikologi.blogspot.com/2010/10/pengertian-kelompok-menurut-para-tokoh.html)
Menurut Merton, kelompok merupakan sekelompok orang yang saling berinteraksi sesuai dengan pola yang telah mapan, sedangkankolektiva merupakan orang yang mempunyai rasa solidaritas karenaberbagai niai bersama dan yang telah memiliki rasa kewajiban moraluntuk menjalankan harapan peran.(sumber : http://jl-hengki.blogspot.com/2011/08/definisi-kelompok.html )
Menurut Achmad S. Ruky, Kelompok adalah sejumlah orang yangberhubungan (berinteraksi) antara satu dan yang lainnya, yangsecara psikologis sadar akan kehadiran yang lain dan yangmenganggap diri mereka sebagai suatu kelompok. (Sumber :http://carapedia.com/pengertian_definisi_kelompok_info2162.html )
Menurut Muzafer Sherif, Kelompok adalah kesatuan yang terdiridari dua atau lebih individu yang telah mengadakan interaksi sosialyang cukup intensif dan teratur, sehingga di antara individu itu sudahterdapat pembagian tugas, struktur dan norma-norma tertentu.(Sumber: http://oktavya.wordpress.com/2010/10/01/pengertian-kelompok/ )

Karakteristik umum kelompok ada dua karakteristik yang melekat pada suatu kelompok, yaitu norma dan peran.Yang akan dibahas dalam tulisan ini adalah tentang norma.Norma adalahpersetujuan atau perjanjian tentang bagaimana orang-orang dalamsuatu kelompok berperilaku satu dengan lainnya. Ada tiga kategorinorma kelompok, yaitu norma sosial, prosedural dan tugas. Norma sosial mengatur hubungan di antara para nggota kelompok. Sedangkan norma procedural menguraikan dengan lebih rinci bagaimana kelompok harus beroperasi , seperti bagaimana suatu kelompok harus membuat keputusan.
Beberapa ahli mengatakan bahwa dalam suatu kelompok terdapat ciri-ciri, yaitu :
1. Terdiri dari 2 orang atau lebih
2. Adanya interaksi  yang terus menerus
3. Adanya pengembangan identitas kelompok
4. Adanya norma-norma kelompok
5. Adanya diferensiasi peran
6. Peran yang saling tergantung
7. Produktivitas bertambah atau meningkat
8. Saling membagi tujuan yang sama

2. Tahap Pembentukan Kelompok
Bruce Tuckman (1965) mencetuskan konsep pembentukan kelompok terbagi atas tahap Forming, Storming, Norming, Performing. Setelah itu beliau menambahkan lagi tahap adjourning dan transforming.

1. Forming
Pada tahap ini, kelompok baru saja dibentuk dan diberikan tugas. Anggota kelompok cenderung untuk bekerja sendiri dan walaupun memiliki itikad baik namun mereka belum saling mengenal dan belum bisa saling percaya. Waktu banyak dihabiskan untuk merencanakan, mengumpulkan infomasi dan mendekatkan diri satu sama lain.

2. Storming
Pada tahap ini kelompok mulai mengembangkan ide-ide berhubungan dengan tugas yang mereka hadapi. Mereka membahas isu-isu semacam masalah apa yang harus mereka selesaikan, bagaimana fungsi mereka masing-masing dan model kepemimpinan seperti apa yang dapat mereka terima. Anggota kelompok saling terbuka dan mengkonfrontasikan ide-ide dan perspektif mereka masing-masing. Pada beberapa kasus, tahap storming cepat selesai. Namun ada pula beberapa
kelompok yang mandek pada tahap ini. Tahap storming sangatlah penting untuk perkembangan suatu kelompok. Tahap ini bisa saja menyakitkan bagi anggota kelompok yang menghindari konflik. Anggota kelompok harus memiliki toleransi terhadap perbedaan yang ada.

3. Norming
Terdapat kesepakatan dan konsensus antara anggota kelompok. Peranan dan tanggung jawab telah jelas. Kelompok mulai menemukan haromoni seiring dengan kesepakatan yang mereka buat mengenai aturan-aturan dan nilai-nilai yang digunakan. Pada tahap ini, anggota kelompok mulai dapat mempercayai satu sama lain seiring dengan mereka melihat kontribusi penting masing-masing anggota untuk kelmpok.

4. Performing
Kelompok pada tahap ini dapat berfungsi dalam menyelesaikan pekerjaan dengan lancar dan efektif tanpa ada konflik yang tidak perlu dan supervisi eksternal. Anggota kelompok saling tergantung satu sama lainnya dan mereka saling respek dalam berkomunikasi. Supervisor dari kelompok ini bersifat partisipatif. Keputusan penting justru banyak diambil oleh kelompok.

5. Adjourning dan Transforming
Ini adalah tahap yang terakhir dimana proyek berakhir dan kelompok membubarkan diri. Kelompok bisa saja kembali pada tahap manapun ketika mereka mengalami perubahan (transforming). Misalnya jika ada review mengenai goal ataupun ada perubahan anggota kelompok.

3. TEAMWORK
Tidak bedanya dengan kelompok, Teamwork merupakan aplikasi dari kelompok itu sendiri. Teamwork yang baik iyalah mereka yang memiliki keahlian berbeda pada masing masing anggota kelompok dimana semuanya bekerja sama membentuk sebuah relasi demi relasi hingga tercapainya tujuan dari kelompok tersebut. tim yang efektif adalah sebuah tim yang memungkinkan anggotanya untuk bisa menghasilkan penyelesaian tugas yang lebih besar jumlahnya dibandingkan dengan hasil kerja perorangan karena hasil kerjanya merupakan hasil dari kontribusi anggota-anggota tim secara bersama-sama Smither, Houston, McIntire (1996).
Menurut Johnson dan Johnson (dalam Smither, Houston, dan Mclntire, 1996), ada 9 dimensi dalam model efektifitas tim yang dapat digunakan untuk mengevaluasi anggota tim dan mengidentifikasikan kekuatan serta kelemahan yang ada di dalam tim, yaitu:
1. Pemahaman, relevansi, dan komitmen pada tujuan
2. Komunikasi mengenai ide dan perasaan
3. Kepemimpinan yang berpartisipasi
4. Fleksibel dalam menggunakan prosedur pembuatan keputusab
5. Manajemen konflik yang konstruktif
6. Kekuasaan berdasarkan keahlian, kemampuan, dan informasi
7. Kohesi tim
8. Strategi pemecahan masalah
9. Efektifitas interpersonal

4. Implikasi Manajerial
Problem yang terjadi pada kegiatan teamwork dapat terjadi karena banyak hal, seperti kurangnya kekuatan pondasi dari kelompok tersebut, Kekurangan tenaga ahli dalam sebuah organisasi sehingga sulit untuk mencapai tujuan hingga kurang tepatnya memilih pemimpin yang menyebabkan anggota dari kelompok mnerasa tidak nyaman.

Special Thx, Prefer to :
sumber :- Beerling, Kwee, Mooij, dan Van Peursen, 1997. Pengantar Filsafat Ilmu. Cet.ke-4. Alih Bahasa: S. Soemargono. Tiara Wacana,Yogyakarta
http://eprints.uthm.edu.my/5368/1/MOHD_AKMAL_BIN_MASUD.pdf
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/34112/4/Chapter%20II.pdf

 

Sample text

Sample Text

Sample Text

 
Blogger Templates