KONSEP DASAR DAN DEFINISI
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Setiap
tindakan manusia dalam kehidupan sehari-hari , sesungguhnya didasari oleh
keputusan yang diambilnya. Jam berapa harus bangun, jam berapa harus sarapan,
jam berapa harus belajar; semuanya didasari oleh keputusan yang diambil. Akan tetapi
contoh seperti diatas itu semua bukan lagi hal yang harus dipikirkan keras
karena itu sudah menjadi rutinitas maka dari itu kita tidak perlu lagi
berlama-lama berfikir untuk menetapkan keputusannya, bahkan terkadang tanpa
sadar kita melakukan rutinitas tanpa berfikir sebuah keputusan. Beda halnya
ketika diluar tindakan rutinitas tersebut, sering kali seseorang dihadapkan
pada permasalahan yang perlu dipertimbangkan matang-matang sebelum mengambil
keputusan seperti menentukan kampus yang sesuai untuk kuliah ketika baru
memulai menaiki tingkat perkuliahan, serta memilih jurusan yang kita minati
dengan pertimbangan prospek kedepannya.
Keputusan
untuk memilih ini tidak selalu mudah, terutama karena kita mempunyai berbagai
keterbatasan. Bila keputusan dipaksakan untuk mendapatkan sesuatu yang ideal,
tidak jarang keputusan itu menjadi salah akibat keterbatasan tadi dan akibatnya
kita harus menanggung resiko dan kerugian untuk diri sendiri.
Menurut
James A.F. Stoner, keputusan adalah pemilihan di antara berbagai alternatif.
Definisi ini mengandung tiga pengertian, yaitu: (1) ada pilihan atas dasar
logika atau pertimbangan; (2) ada beberapa alternatif yang harus dipilih salah
satu yang terbaik; dan (3) ada tujuan yang ingin dicapai dan keputusan itu
makin mendekatkan pada tujuan tersebut. Pengertian keputusan yang lain
dikemukakan oleh Prajudi Atmosudirjo bahwa keputusan adalah suatu pengakhiran
daripada proses pemikiran tentang suatu masalah dengan menjatuhkan pilihan pada
suatu alternatif.
Menurut
George Terry (dalam Hasan, 2002:12-13) dasar-dasar pengambilan keputusan adalah
: a) Intuisi. Keputusan berdasarkan perasaan subjektif dari pengambil
keputusan.Sehingga sangat dipengaruhi oleh sugesti dan faktor kejiwaan.
b)
Rasional. Pengambilan keputusan bersifat objektif, logis, transparan dan konsisten
karena berhubungan dengan tingkat pengetahuan seseorang.
c)
Fakta. Pengambilan keputusan yang didasarkan pada kenyataan objektif yang terjadi
sehingga keputusan yang dimabil dapat lebih sehat, solid dan baik.
d)
Wewenang. Pengambilan keputusan ini didasarkan pada wewenang dari manajer yang
memiliki kedudukan lebih tinggi dari bawahannya.
e)
Pengalaman. Pengambilan keputusan yang didasarkan pada pengalaman seorang manajer.
JENIS KEPUTUSAN ORGANISASI
Jenis
keputusan dalam sebuah organisasi dapat digolongkan berdasarkan banyaknya waktu
yang diperlukan untuk mengambil keputusan tersebut, bagian mana organisasi
harus dapat melibatkan dalam mengambil keputusan dan pada bagian organisasi
mana keputusan tersebut difokuskan.
Secara
garis besar jenis keputusan dibagi atas
2 garis besar yaitu :
-
Keputusan Rutin
Keputusan
Rutin ini sifatnya berulang-ulang dan biasanya telah menjadi kebiasaan, hanya
saja terkadang ada sedikit demi sedikit pengembangan dalam pengendaliannya agar
lebih baik lagi.
-
Keputusan tidak Rutin
Keputusan
tidak rutin ini ialah sebuah keputusan yang harus diambil di event event
tertentu saja, biasanya pengambilan keputusan ini harus difikirkan secara
matang terlebih dahulu agar resiko yang akan ditanggung tidak merugikan.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
1.
Pengaruh Tekanan Dari Luar
Pengambilan
keputusan juga dapat di intimidasi dengan pengaruh dari luar secara paksaan,
pengambilan keputusan dengan paksaan biasanya tidak selalu berhasil dengan
kemauan si pengambil keputusan karena paksaan akan mengakibatkan semuanya
berantakan
2.
Pengaruh Kebiasaan Lama
Kebiasaan
lama juga bisa mempengaruhi pengambilan keputusan, jika pada hal-hal yang
dasarnya sudah pernah dilakukan, pengambilan keputusan pada orang yang telah
berpengalaman lah yang biasanya cenderung memiliki keberhasilan tinggi.
3.
Pengaruh Sifat-sifat Pribadi
Karakter
setiap manusia yang berbeda beda tentu saja berpengaruh terhadap pengambilan
keputusan, dengan karakter yang berbeda maka tidak semua keputusan yang dibuat
akan selalu sama, pasti ada perbedaan walaupun itu hanya sedikit.
4.
Pengaruh dari Kelompok Luar dan Lingkungan Sosial
Keputusan
biasanya diambil dengan melihat keadaan sosial lingkunganya, di sini
pengambilan keputusan dapat dipengaruhi oleh kelompok luar karena keadaan atau
mendapatkan sugesti untuk menyesuaikan keputusan yang diambil dengan lingkungan
yang ada.
5.
Pengaruh Keadaan Masa Lampau
Keputusan
yang diambil secara tidak tergesa-gesa akan membuat keputusan yang dibuat lebih
efektif, mengingat dari masa lampau atau dari kesalahan lampau yang pernah
dibuat juga dapat menyebabkan keputusan menjadi lebih baik lagi.
IMPLIKASI MANAJERIAL PENGAMBILAN
KEPUTUSAN
Implikasi pengambilan keputusan yang
terjadi tidak dalam partisipatif,
seperti keputusan otokratik. Manajer membuat keputusan sendiri tanpa
menanyakan opini atau saran dari orang lain dan orang-orang tersebut tidak
mempunyai pengaruh langsung terhadap keputusan tersebut, tidak ada partisipasi.
Rendahnya pengetahuan dan kemampuan manajer akan berpengaruh pada dukungan dari
masyarakat lingkungan khususnya dalam pengambilan keputusan terkait program
atau cara kerja yang dibuat kepada anggotanya.
DAFTAR PUSTAKA
Nachrowi Djalal Nachrowi,PhD, Tekhnik Pengambilan
Keputusan, Jakarta, 2004
Lastriko
Runtuwene,SAg,M.Pd, Kepemimpinan dan Pengambilan Keputusan Partisipatif Dalam
Organisasi Pendidikan Sekolah, http://sulut.kemenag.go.id/file/file/Katolik/xcjq1363633187.pdf,
14-05-2013, 14:30
http://myblogsoniaregina.blogspot.com/2013/04/pengambilan-keputusan-dalam-organisasi.html
, 14-05-2014 14:47
Sriatmi
Ayun, Dra, M.Kes, Pengambilan Keputusan, http://eprints.undip.ac.id/5787/1/Pengambilan_Keputusan_-_AYUN_SRIATMI.pdf,
14-05-2014 17:07
http://www.Pdf-Searcher.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar